Minggu, 06 Mei 2018

Kesan pertama makan sushi, ternyata rasanyaa...

Nama : Indah Bekti Wijayanti
NIM    : 175231011
Kelas : PBS 2A
Hasil Observasi Mencicipi Masakan Asia.

Kesan pertama makan sushi, ternyata rasanyaa...

Selamat datang kembali dalam blog saya, Indah Bekti Wijayanti. Mungkin kalian semua sudah tahu, apa yang akan saya bicarakan kali ini. Kali ini saya membahas tentang kesan dan hasil observasi saya terhadap suatu caffe yang menyediakan khusus masakan Jepang. Sebetulnya postingan saya ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah saya, mata kuliah Metodologi Studi Islam. Hah? Tidak, saya tidak salah tulis, ya memang postingan ini dilatarbelakangi tugas dari mata kuliah yang sudah saya sebut tadi. Awalnya saya pun tidak peecaya, dan tidak menyangka akan mendapat tugas semacam ini. Tapi ya sudahlah, sebagai mahasiswa saya hanya bisa menjalani apapun yang menjadi kehendak dosen, dosen memang berhak bertindak semaunya terhadap mahasiswanya asal tidak melanggar norma dan aturan yang ada.
Baiklah langsung saja masuk kepada topik pembahasannya. Dalam tugas kali ini, kami diminta untuk mengobservasi seputar suatu caffe yang sudah ditentukan dan berbeda setiap kelompoknya, dan setiao kelompoknya beranggotakan 3 orang. Sedang caffe yang diminta berada di area kota Solo, dan caffe tersebut adalah caffe yang berharga selangit. Di sini saya diminta untuk membuat esei berujud refleksi Anda sebagai mahasiswa Islam. Bagaimana Anda memaknai kopi atau masakan Asia? Apa menu yang Anda pesan? Bagaimana rasanya? Bagaimana suasana kafe/resto yang Anda tempati? Dan, Bagaimana fenomena tersebut menurut nilai-nilai Islam? Ya begitulah tugas yang saya dapatkan.
Entah bisa dibilang musibah ataupun apa, tapi sebetulnya saya sangat tidak srek mendapatkan tugas ini. Apalagi caffe yang saya sapatkan adalah tempat makan atau restoran Jepang, yang makanannya sangat asing bagi saya. Yakni restoran yang bernama Niagara Sushi. Nama tersebut sangat asing sekali di telinga saya, apalagi makanan-makanan yang mereka sediakan, seperti belum pernah saya rasakan. Selain tempat dan menu yang sangat asing bagi saya dan membuat perasaan saya menjadi tidak enak, adalah tempat dari restoran tersebut berada, yakni Solo Paragon Mall. Mall yang memiliki kesan mahal dibandingkan mall-mall yang lainnya di kota Solo. Apalagi bagi kami para mahasiswa, khususnya saya yang tinggal di kost.
Sebetulnya setelah saya browsing di internet, Niaga Sushi ini sebetulnya juga buka outlet di Solo Square, Mall yang lebih sering saya kunjungi dibanding Paragon, dan di Solo Square sebetulnya terkesan lebih murah. Entah kenapa si Bapak Dosen memilihkan kami di tempat yang terbilang mahal, mungkin memang sengaja ingin "menguras" kantong kami. Hal inilah yang membuat saya menjadi memiliki sedikit rasa benci dan memiliki kesan jahat kepada dosen saya tersebut. Bagaimana tidak, seharusnya Bapak Dosen mengerti keadaan kami yang notabenenya masih mahasiswa dan belum memiliki penghasilan sama sekali. Belum lagi kondisi perekonomian dari masing-masing orang tua kami yang berbeda-beda keadaannya. Bukankah tugas ini membebani? Apalagi kami "dipaksa" untuk memesan makanan yang sangat asing di lidah kami, bahkan makanan yang saya pesan akhirnya hanya saya makan satu suapan saja. Bukankah mubazir? Seharusnya sebagai dosen perguruan tinggi Islam, Bapak dosen juga harus mempertimbangkan hal ini.
Bukankah lebih baik memberikan tugas yang lebih bermanfaat? Saya harap Bapak membaca tulisan ini dan tidak meneruskan tugas yang semacam ini lagi nantinya, agar tidak ada lagi mahasiswa yang menghamburkan uang untuk hal yang kurang bermanfaat. Saya sangat menyayangkan adanya tugas ini, karena masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengobservasi gaya hidup anak muda di zaman sekarang. Bahkan di caffe yang saya datangi waktu itu, sama sekali tidak ada anak muda di sana. Kalau memang Bapak menginginkan kami mengikuti gaya hidup bapak, tentu kami belum bisa untuk saat ini, belum tepat waktunya. Mohon maaf apabila saya lancang dalam mengatakan hal ini, namun hal ini juga termasuk dalam refleksi saya mengenai tugas dari Bapak.
Baiklah saya akan mulai membahas lebih dalam tentang caffe yang saya datangi bersama dengan 2 orang teman saya yang lain. Kesan pertama yang terliat dari luar caffe adal suasana jepang yang sangat kental, mulai dari lampion-lampion yang bertuliskan huruf kanji, yang terlihat sangat cantik dan mewah. Begitu masuk caffe, ternyata tidaklah terlalu luas, hanya ada beberapa meja di sana, dan hanya satu meja yang terisi. Terasa sekali sangat privat suasana di sana. Ketika saya datang di sana hanya terdapat satu rombongan Bapak-bapak yang terlihat sedang rapat membahas pekerjaan. Terlihat sangat sepi, tak ada anak muda satu pun di sana, hanya para pramusaji yang meramaikan tempat tersebut. Saya dan teman-teman memilih duduk di pojokan dekat jendela, di sana terdapat tempat yang cocok untuk berfoto.
Tak lama setelah kami duduk, datang pelayan memberikan buku menu makanan dan minuman. Kami membuka-buka seluruh halaman dari depan sampai belakang, tentu kami, khususnya saya sangat bingung akan memesan apa, selain karena menu-menu makanan yang sangat asing bagi, juga karena harganya yang selangit dan itu belum termasuk dengan pajaknya. Akhirnya dengan kebingungan saya memilih secara acak menu makanan dan minumannya. Saya memilih sushi bernama "crab delight" dan minuman bernama "orange coco squash". Untuk minumannya sangat segar di lidah saya dan cocok-cocok saja tidak ada yang aneh, tapi untuk minuman seperti itu terasa sangat mahal jika di bandrol Rp. 26.000,- dan belum termasuk pajaknya. Dan yang paling sangat saya sesali adalah makanannya, yakni sushi yang diisi dengan kani atau crab stick dan ditambah dengan potongan timun lalu ditutup dengan lembaran rumput laut baru kemudian nasi di bagian luar dengan ditambah telur ikan juga.
Begitu makanan dihantarkan tercium bau yang amat menyangat dan amis bagi saya. Sejak itu saya merasa sangat tidak ingin untuk memakan makanan tersebut. Namun karena saya harus mereview atau membahas makanannya, saya paksakan untuk memakan satu potong. Begitu masuk ke dalam mulut saya, rasanya ingin langsung saya muntahkan, namun saya tahan dan tetap saya kunyah sambil berusaha menahan rasa muntah. Saya merasa sedikit rasa segar ketika saya menemukan timun dalam mulut saya, dan sedikit menutup rasa amis, namun setelah itu tetap rasa amis yang menyelimuti mulut saya. Setelah itu saya mencoba untuk membuat rasanya lebih baik lagi dengan membuat campuran soyu dan wasabi. Tetapi ketika selesai mencampur dan kemudian mencicipi dengan sumpit, rasa wasabinya sedikit aneh dan membuat saya tidak jadi memakannya lagi. Sudah cukup eneg yang saya rasakan, saya tidak ingin mengulanginya, sehingga hanya saya makan satu potong saja, sisanya saya biarkan.
Yang membuat saya merasa tidak tenang sampai saat ini adalah, saya lupa menanyakan tentang kehalalan makanan dan minuman yang ada di sana. Saya pun sepertinya tidak melihat label halal atau semacamnya di sana. Sebagai mahasiswa muslim,menurut saya sangatlah penting untuk mencantumkan kehalalan suatu produk, makanan khususnya. Karena tidak semua orang ingat untuk menanyakannya, apalagi apabila menu yang dipesan banyak, tidaklah mungkin untuk menanyakan satu persatu, tentu akan menghabiskan waktu. Memang caffe tersebut tidak berbasis Islami, namun melihat lokasi di mana caffe tersebut berdiri, yakni di tempat dimana mayoritas penduduknya muslim, tentu harusnya pihak caffe juga berfikir kreatif agar lebih mengundang pengunjung lagi, khususnya kaum muslim, yakni dengan mencantumkan label halal bagi makanannya. Karena dilihat juga dari bahan-bahan makanannya yang asing dan tidak banyak yang tahu tentang kehalalannya.
Keluar dari makanan yang disediakan, saya cukup nyaman dengan suasanan dan pelayanannya. Tempat yang sangat cocok untuk berfoto bersama ataupun selfie. Meja dan kursi yang disusun dengan rapih juga menambah rasa nyaman tersendiri. Tapi jika ditanya apakah saya ingin kembali kesana lagi? Saya menjawab dengan mantab, tentu saja tidak. Karena selain menguras kantong saya, makanan yang disediakan juga tidak cocok dengan lidah saya. Mungkin cukup sekian hasil observasi dan refleksi yang saya berikan. Semoga bermanfaat. Terimakasih.








3 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus
  2. Telah hadir agen situs resmi poker online indonesia untuk para pengemar kartu judi online. Bergabunglah bersama kami disitus terpercaya dan terbesar di Indonesia. Tersedia 7 game dalam 1 user id yang dapat anda mainkan : Bandar Poker, DOmino QQ, Bandar Ceme, Ceme keliling, capsa susun, super ten, dan omaha poker (NEW). (WA : 08122221680)

    BalasHapus
  3. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus