Senin, 26 Oktober 2015

Dakwah Gaul Ala Uje

Pengertian Dakwah


Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang berasal dari kata kerja : دعا, يدعو, دعوة     artinya : menyeru, memanggil, mengajak.
Dalam pengertian yang integralistik dakwah merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami. oleh karenanya perlu memperhatikan unsur penting dalam berdakwah sehingga dakwah menghasilkan perubahan sikap bagi mad'u.
Dakwah adalah bagian dari kegiatan Nabi Saw yang dilanjutkan dari generasi ke-generasi Islam. Dakwah yang dulu hanya sebagai kewajiban untuk menyampaikan pesan-pesan agama, kini dengan seiring perubahan zaman, berubah menjadi satu profesi bagi sebagian orang. Terlepas dari itu, yang diharapkan dari kegiatan dakwah adalah pencerahan dan perubahan ummat ke arah yang lebih baik, dengan segala metode atau cara penyampaiannya. Menjadi da’i yang dicintai jamaah tidaklah mudah, walaupun dengan setumpuk gelar akademik, ataupun keluar-masuk dari satu pesantren ke pesantren lain. Aktivitas dakwah adalah sebuah pengabdian kepada ummat dengan menyelami problematika dan kebutuhan mereka. Tentunya, lebih baik jika seorang da’i adalah orang yang dicintai oleh jamaahnya, dengan begitu, dakwah yang disampainya akan mudah diterima. Namun menjadi da’i yang dicintai jamaah tidaklah mudah, walaupun dengan setumpuk gelar akademik – terutama dalam bidang agama – ataupun sudah malang-melintang, keluar-masuk dari satu pesantren ke pesantren lain. Tulisan ini akan mengetengahkan metode dan kesuksesan dakwah Uje (Ustadz Jefri al-Bukhori) yang dikenal dengan dakwah gaulnya itu.

Metode Dakwah Uje
Untuk melihat metode dakwah Uje, perlu kiranya dipaparkan pendapat Shamim A Siddiqi dalam buku Methodology of Da’wah (90: 1989) tentang 10 hal yang harus diperhatikan oleh seorang da’i dalam berdakwah di era kontemporer ini:
1) kepada siapa pesan dakwah tersebut akan disampaikan (to whom the message is to be delivered)
2) suasana hati jama’ah (mood)
3) kebiasaan (habits) dan selera (tastes) jama’ah
4) hal-hal yang mereka suka dan benci (their likes and dislikes)
5) bidang kajian yang mereka sukai (fields of interest)
6) masyarakat di mana mereka tinggal (the society in which they live)
7) kelemahan (weaknesses) dan kekurangan (shortcomings)
8) masalah psikologis mereka (psychological problems)
9) bahasa lisan yang mereka pakai (spoken language)
10) bahasa gaul mereka (their slang).
Dari 10 hal di atas, tidak berlebihan kiranya kalau penulis menilai dakwah yang disampaikan Uje ke kalangan anak muda memenuhi kriteria yang dibuat oleh Shamim A Siddiqi tersebut.
Teknik-teknik Dakwah Uje:
·         Dakwah dengan gaya bahasa anak muda
·         Dakwah dengan keteladanan dan kepedulian terhadap anak muda
·         Dakwah dengan menyelipkan guyonan
Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

Sumber : http://budijuliandi.blogspot.co.id/2013/05/dakwah-gaul-belajar-dari-metode-dakwah.html
               http://www.tongkronganislami.net/2013/07/pengertian-dakwah-islam.html#ixzz3pjM285i9